berita4.id, JAKARTA- Gubkepri Ansar Ahmad menjadi salah satu panelis yang memberikan paparan dalam Diskusi Panel Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung AA. Maramis Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/01/2023).
Ansar ditampuk menjadi salah satu narasumber dalam Rakornas ini dan duduk diantara barisan para Menteri karena selama masa pandemi covid19, Pemprov Kepri tercatat sebagai yang terbaik dalam menangani Covid19, untuk di luar Jawa dan Bali.
Tampak Ansar yang juga mantan angora DPR RI tampa duduk santai menjadi panelis. Tampak bersamanya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga menjadi narasumber karena dinilai berhasil menangani covid19 se jawa dan Bali. Adapun acara ini dipandu oleh Menko Perekonomian yang juga Ketua KCP PEN Airlangga Hartanto.
Rakornas ini sendiri sebelumnya telah dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo. Saat itu Presiden mengatakan penanganan pandemi Covid-19 selama 3 tahun terakhir merupakan tantangan yang berat, dimana Republik Indonesia mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020, yakni 2 warga Depok dinyatakan positif.
“Selama 3 tahun dalam menangani pandemi maupun mengatasi ekonomi kita. Sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat-sangat berat yang kita hadapi saat itu dan tidak ada standarnya, tidak ada pakemnya karena memang kita semuanya belum memiliki pengalaman dalam menangani pandemi ini,” ungkap Presiden Jokowi
Sementara itu, Gubernur Ansar dalam paparannya menjelaskan strategi-strategi dalam penanganan Covid-19 dan Recovery Ekonomi di Kepri. Dalam penanganan covid, Gubernur Ansar mengibaratkannya sebagai kompetisi para kepala daerah. Jadi ketika vaksinasi mulai dilaksanakan di Indonesia, Pemprov Kepri langsung tancap gas.
“Saat itu di kala masyarakat masih mempersoalkan halal dan haram, kita sudah minta 50 ribu dosis. Yang pertama kita suntik para PNS, para ustad dan kyai, serta para kepala suku. Alhamdulillah ketika Presiden menargetkan di September 2021 tiap daerah minimal harus mencapai 70 persen suntikan dosis pertama, bahkan di Bulan Mei Kepri sudah mencapai di atas 70 persen” paparnya.
Gubernur pun memaparkan sampai saat ini capaian vaksinasi di Kepri untuk dosis I telah mencapai 99 persen, dosis II 89 persen, booster I hampir 60 persen dan booster II 9,3 persen. Ini menjadikan Kepri sebagai Provinsi yang persentase vaksinasinya terbaik di luar Jawa dan Bali.