Ia menyebutkan, manajemen melakukan pemotongan sebesar Rp20 ribu perhari khusus untuk karyawan bagian sortir.
Ditanya apa alasan manajemen, pekerja ini mengaku karena target tak tercapai. ”Padahal pekerjaan kami semakin sulit, lagian di perjanjian kerja, tak ada disebutkan item tersebut, makanya kami menuntut hak kami. Kami capek, kadang karena beratnya kerja, makan atau istirahat siang hanya sebentar,” keluhnya.
Dari pengamatan di lapangan, anggota DPRD Batam Safari Ramadhan datang menemui para pekerja. Sedangkan dari pihak manajemen belum dapat dihubungi untuk melakukan konfirmasi. Sampai berita ini turun, belum diketahui apa hasil aksi pekerja. ***