“Sesuai tempat tinggal ada 60 persen yang positif itu tinggal di luar kota. Kesulitannya di situ. Karena ambil satu dua obat, terus lainnya hilang kemana. Ini yang membuat pengobatan berhenti,” ungkapnya.
Sedangkan untuk mengatasi itu, pihak Dinkes menambah fasilitas kesehatan dalam menangani kasus HIV. Di tahun kemarin terdapat 42 fasilitas kesehatan, 31 Puskesmas, 13 rumah sakit dan satu balkesmas yang bisa melayani obat ARV (anti retro virus).
“Terus ada pengambilan obat ARV dengan layanan antar juga. Tahun ini faskesnya nambah 10 lokasi untuk melayani pengobatan pasien HIV,” pungkasnya. (*)
sumber: merdeka.com