berita4.id- JAKARTA – Akibat tekanan ekonomi global, pemasang iklan akhirnya berpikir dua kali untuk mengeluarkan cuan lebih besar untuk sekedar promosi di berbagai platform. Ini juga dialami induk Facebook dan Instagram, Meta Platforms Inc. Sebagai imbasnya, Meta melaporkan penurunan pendapatan pertamanya dalam sejarah perusahaan untuk laporan kinerja kuartal II/2022.
Mengutip Bloomberg, Kamis (28/7/2022), pendapatan Meta merosot menjadi US$28,8 miliar pada kuartal II/2022, meleset dari rata-rata perkiraan analis Wall Street sebanyak US$28,9 miliar.
Pendapatan itu juga mencerminkan penurunan 1 persen dari US$29,08 miliar pada tahun sebelumnya. Upaya penjualan iklan perusahaan menghadapi sejumlah hambatan.
Para pengiklan menghabiskan lebih sedikit anggaran karena berbagai tekanan ekonomi, membuat Meta dan rekan-rekannya bersaing untuk anggaran iklan yang lebih kecil. Adapun aturan privasi Apple Inc. telah membuat iklan di Facebook dan Instagram menjadi kurang efektif.
Sementara itu, dalam upaya untuk bersaing dengan TikTok, aplikasi Facebook dan Instagram telah menampilkan lebih banyak video pendek kepada pengguna, format yang masih nyaman bagi pengiklan.
Namun hal itu juga tidak menghasilkan banyak uang.
“Pendapatan untuk kuartal saat ini akan menjadi US$26 miliar dan US$28,5 miliar, lebih rendah dari perkiraan analis $30,3 miliar.
Prospek ini mencerminkan kelanjutan dari lingkungan permintaan iklan yang lemah yang kami alami sepanjang kuartal kedua, yang kami yakini sedang didorong oleh ketidakpastian ekonomi yang lebih luas,” menurut pernyataan resmi manajemen Meta.