“Kami sangat terbuka dengan investor asing, atau dengan pihak manapun yang ingin melakukan kerjasama dengan Kepri. Tentunya, pemerintah akan fasilitasi kerjasama tersebut dengan semampunya, selagi itu membawa kesejahteraan untuk masyarakat Kepri dan memajukan Kepri, kita pasti dukung dan fasilitasi,” pungkas Gubernur Ansar.
Lanjut, Gubernur Ansar memaparkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diterapkan Provinsi Kepri yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan, dan juga penerapan wilayah Free Trade Zone (FTZ) pada Kota Batam, Kabupaten Bintan, Serta Kabupaten Karimun yang maju pesat.
“Provinsi Kepri memiliki wilayah FTZ atau zona perdagangan bebas yang artinya perdagang Ekspor tidak lagi dikenakan pajak dan Bea Cukai, hal ini bisa kita kerjasamakan mengingat posisi Kepri dan Singapura yang strategis, tentunya kita juga menerapkan KEK di Galang batang, Nongsa Digital Park, Batam Aero Technic yang masih sangat berpotensi,” Imbuhnya.
Kedatangan rombongan pusat penelitian ACI disambut langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad, yang didampingi oleh Analis Kebijakan Ahli Utama Provinsi Kepulauan Riau Dr. Syamsul Bahrum di Ruang Kerja Kantor Gubernur, Lt.4, Dompak, Senin (18/07).
Rombongan pusat penelitian ACI dari NUS ini dipimpin langsung oleh Direktur ACI, Prof. Paul Cheung, beserta rombongan Research Asistant ACI, Doris Liew Wan Yin, Kevin Chen Xian An, dan Clarie Handoko yang kemudian Research Associate ACI, Tan Kway Guan.
Pada kesempatan itu, Paul Cheung, menanyakan peran Gubernur Ansar terkait penguatan daya saing yang membuat pertumbuhan ekonomi Kepri yang semakin membaik pasca Covid-19 dibandingkan dengan beberapa Provinsi lainnya. ***