berita4.id, BATAM– Pemerhati kebijakan publik Kota Batam, Rikson Tampubolon, kembali mengkritik kondisi transportasi publik di Batam, khususnya terkait keterbatasan operasional Trans Batam yang dinilai belum memadai untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, terutama pekerja industri dengan jam kerja di luar jadwal reguler. Ia mendesak perpanjangan jam operasional Trans Batam hingga tengah malam untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
“Saat ini, Trans Batam hanya beroperasi dari pukul 7 pagi hingga 6 sore. Padahal, sebagai kota industri, banyak pekerja yang masuk pada shift malam, bahkan hingga jam 11 malam, dan baru pulang pada subuh dini hari. Kalau tidak bisa beroperasi sampai 24 jam. Ya minimal sampai tengah malamlah beroperasinya. mengingat masih banyak pekerja kita yang masuk dan pulang kerja sampai tengah malam. Kota industri seperti Batam seharusnya memiliki layanan transportasi publik yang lebih fleksibel, humanis dan menjawab kebutuhan warganya,” ungkap Rikson, Direktur Eksekutif Batam Labour and Public Policies, yang juga alumnus program magister perencanaan pembangunann Universitas Sumatera Utara ini.
baca:Â FGD GAMKI Kepri, Rikson: Pentingnya Pendekatan Partisipatoris dalam Perencanaan PembangunanÂ