batampos– Banyaknya pelabuhan di Batam ini dimanfaatkan para pelaku pencari keuntungan untuk mencari celah mengeruk keuntungan. Jika dari pelabuhan resmi akan ada pembayaran retribusi untuk jenis jenis barang yang keluar masuk Batam, maka jika diberangkatkan atau didatangkan ‘selndupkan’ lewat pelabuhan rakyat, itu semua tidak ada.
Kadang saat bongkar atau memuat barang, barang selundupan bernilai ekonomis itu dikemas di antara barang barang semisal sembako.
Barang yang didatangkan dari luar umumnya hasil pertanian seperti kelapa, sayur dan juga kayu balok. Sementara barang yang diangkut ke luar kebanyakan sembako.
“Persiapan mau lebaran. Yang diangkut kebanyakan sembako, material bangunan dan juga spare part kendaraan. Kalau yang dibongkar kebanyakan kelapa dan kayu. Kayu banyak yang masuk karena permintaan di Batam meningkat. Banyak orang yang renovasi atau bangun rumah untuk Lebaran nanti, ” kata Udin, seorang pekerjaan di pelabuhan Dapur 12 Sagulung.
Senada disampaikan Syamsul, pekerja lain di pelabuhan Sagulung. Bongkar muat barang dan sembako meningkat sepanjang Ramadhan ini. Sembako dan perlengkapan rumah tangga adalah barang yang paling banyak bagi mereka untuk dimuat ke dalam kapal. Ada yang ke pulau terdekat, juga yang ke luar Kepri. “Biasalah mau Lebaran jadi permintaan meningkat, ” katanya.
baca:Â Dugaan Penyelundupan oleh IN Dkk Melalui Pelabuhan ASDP Punggur Masih Terus Berlangsung