“Hal inilah yang menjadi tantangan kami dalam meredam berita hoaks, dan peran insan jurnalis juga medianya tentunya sangat penting dalam menjaga kondusivitas maupun keseimbangan informasi melalui pemberitaan yang akurat serta terkonfirmasi kebenarannya,” ungkapnya didampingi Anggota Subbid Multimedia Bidhumas Polda Kepri, Briptu Sandika.
Nantinya, kata dia, edukasi ini akan dilakukan melalui platform dunia maya dan secara langsung kepada masyarakat. Edukasi lewat media sosial akan dilakukan melalui akun resmi kepolisian baik di tingkat markas besar (Mabes) Polri hingga Polda.
“Tentu kita mengedepankan edukasi untuk melakukan pencegahan dan upaya-upaya sosialisasi kepada masyarakat. Bagi anggota di lapangan kita bisa menggunakan babinkamtibmas dan binmas,” imbuhnya.
Ketua PWI Kepri, Candra Ibrahim menyampaikan, dengan banyaknya program peningkatan kapasitas dan kompetensi bisa menghasilkan wartawan yang berkompeten.
“Perusahaan pers/media harus sehat secara bisnis agar bisa berkelanjutan. Oleh karenanya, ia harus dikelola secara modern dan profesional. Keuangannya harus prudent, akuntable dan dapat di pertanggungjawaban kepada pemegang saham. Karena dia berbadan hukum, maka melekat didalamnya persyaratan sebagai sebuah perseroan dan diatur beberapa Undang-Undang,” ujarnya.
Dalam acara yang diselenggarakan ini, tampak kehadiran penuh dari Pengurus dan Anggota PWI Kepri, Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Kepri Richard Nainggolan, Anggota Subbid Multimedia Bidhumas Polda Kepri Briptu Sandika., Sekretaris PWI Kepri Novianto, Bendahara PWI Kepri Andi Gino, Panitia Pengarah (SC) PWI Kepri dan Ketua Panitia Pelaksana (OC) Konferprov PWI Kepri Dedy Suwadha.
Acara yang dipimpin moderator Ketua DKP PWI Kepri, Richard Nainggolan mengusung tema PWI Mengawal Demokrasi, Menangkal Hoax Membangun Kepri ini merupakan pelaksanaan hari kedua dengan pembagian dua sesi, yakni siang kemarin, Rabu (13/12) pukul 13.00 WIB dan pagi 08.00 WIB hingga selesai. ***