berita4.id, BATAM– Aksi penipuan dengan menggunakan foto profil orang lain termasuk publik figur ataupun pejabat daerah masih marak terjadi di Indonesia termasuk di kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.
Modusnya, pelaku penipuan memasang foto profil orang lain, selanjutnya mengirimkan pesan ke sebanyak-banyaknya orang yang ujung-ujungnya meminta uang.
Kali ini, aksi penipuan itu dialami oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau dari Fraksi PDI Perjuangan, Sugianto.
Fotonya disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, kemudian meminta dikirimi uang kepada semua orang yang berteman dengannya di akun sosial media Facebook.
Untuk menjalankan aksinya, pelaku penipuan mengambil foto profilnya di akun Facebook milik Anggota DPRD Provinsi Kepri, Sugianto lalu dijadikan foto profil WhastApp.
Salah seorang Tokoh Masyarakat di Kecamatan Sagulung, kota Batam, Darlis Amir mengungkapkan awalnya dia dikirimi oleh pelaku di akun sosial media Facebook miliknya meminta pertemanan.
baca:Â Amsakar: Warga Harus Hati Hati dan Waspada, Banyak Penipuan Mengatasnakan Pejabat
Saat dimintai mintai pertemanan, Darlis tidak menaruh curiga karena foto profil yang digunakan oleh pelaku menggunakan foto Anggota DPRD Kepri, Sugianto. Tanpa menaruh rasa curiga, Darwis pun akhirnya menerima pertemanan itu di akun sosial media Facebook miliknya.
Kemudian, selang waktu tiga hari pelaku yang mengaku sebagai Sugianto menghubunginya melalui sambungan telepon melalui aplikasi WhatsApp.
“Pak, saya Sugianto. Ini nomor telepon sy yang baru ya. Mohon disimpan ya Jangan dibagikan ke orang lain ya, karena ini nomor khusus,” ungkap Darlis menirukan ucapan pelaku yang menyamar sebagai Sugianto melalui ssmbungan telepon.
Masih menurut Darlis, berselang waktu seminggu, orang yang mengaku sebagai Sugianto menghubunginya kembali melalui sambungan telepon melalui aplikasi WhatsApp.
Dia mengatakan minta dicarikan tempat untuk penyaluran donasi dari keluarga besarnya di Jawa, seperti panti asuhan, yayasan maupun Taman Pengajian Al-Qur’an atau TPQ, yang sedang dalam tahap pembangunan.
“Saya minta tolong kepada bapak untuk dicarikan tempat untuk penyaluran donasi ini. Kalau bisa yang sedang dalam tahap pembangunan,” sebutnya.
Selanjutnya, beberapa hari kemudian Darlis menemui salah seorang pengurus TPQ di daerah tempat tinggalnya. Dia pun mengutarakan niat dari pelaku yang ingin memberikan bantuan kepada TPQ yang belum selesai pembangunannya
Setelah disampaikan maksud dan tujuan dari pelaku kepada pegurus TPQ, akhirnya pihak pengurus TPQ menyetujuinya. Darlis pun lalu menghubungi pelaku bermaksud untuk memberitahukan jika TPQ di daerah tempat tinggalnya bersedia menerima bantuan tersebut.
Selang waktu dua jam, pelaku kemudian menghubungi kembali Darlis dan memberitahukan jika keluarga besarnya setuju menyalurkan bantuan tersebut ke TPQ Al Istiqomah sebesar Rp 15 juta, serta ke Yayasan Al Hikmah sebesar Rp 7,5 juta.
“Alhamdulillah, sudah di transfer semoga berkah dan bermanfaat. Amiin yaa rabbal alamin. Ini sya nitip amanah ya, nanti tolong sampaikan kepada yayasan panti asuhan Al Hikmah ya biar sama sama terbantu ya,” tulis pelaku dalam chatnya sambil mengirimkan bukti transferan dari salah satu bank nasional ke Darlis
Masih menurut Darlis, pelaku juga menyuruh dia untuk menyampaikan amanah ini ke yayasan panti asuhan Al Hikmah atas nama Ustad Hidayat sambil memberikan nomor teleponnya.
“Total yang dia kirimkan sebesar Rp 22,5 juta. Pelaku juga menyuruhnya untuk menyampaikan amanah ini ke Ustad Hidayat sambil memberikan nomornya. Tolong sampeyan hubungi ya,” tuturnya.
Pada saat Darlis menghubungi nomor telepon yang dimaksud, nomor yang dihubungi itu tidak tersambung. Lalu, pelaku kemudian mengirimkan lagi nomor telepon yang baru. Dan nomor itu akhirnya bisa dihunungi.