Sekarang, kata Hasan, bagaimana kita kemas dulu pariwisata kota Tanjungpinang ini dengan baik. Karena ke depan, ada beberapa destinasi wisata kuliner seperti di Anjung Cahaya, Akau Potong Lembu, dan Bintan Center yang mudah-mudahan Desember ini rampung dan akan kita resmikan serta langsung kita opening destinasi itu.
Beberapa destinasi wisata lainnya seperti patung seribu, Penyengat yang sedang kita benahi sudah cukup lengkap. Di 2024 nanti, kita rencanakan untuk melakukan penataan jalan dan lain-lain di kawasan perkotaan ini menjadi lebih bagus lagi.
“Sehingga nanti, wisatawan nyaman ketika berkunjung ke Tanjungpinang,” ucapnya.
Kerja sama daerah juga kita lakukan. Hasan berharap nanti, wisatawan yang ada di Lagoi Kabupaten Bintan bisa kita tarik dan bawa ke Tanjungpinang.”Minimal mereka belanjakan rupiahnya di Tanjungpinang, sehingga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah terus meningkat,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri menyebutkan ada 11 kapal yacht yang berlabuh di perairan Kampung Bugis.
Para peserta Sail to Indonesia International Yacht Rally berasal dari beberapa negara diantaranya Swedia, New Zealand Australia, Belanda, Prancis, Yunani, Inggris, hingga Jerman.
“Mereka berlabuh di kota Tanjungpinang selama empat hari. Dan Tanjungpinang adalah tujuan terakhir dari pelayaran mereka untuk mempromosikan patiwisata dan bahari Indonesia. Besok Senin (6/11), kita ajak mereka untuk city tour ke patung seribu, museum, dan makam Kerkhoff,” jelas Nazri.