Terus, ketiga, sikap dari IA ITB Kepri juga menyarankan adanya penyiapan pembangunan Kampung Baru Nelayan meliputi perumahan, fasilitas umum fasilitas sosial sesuai yang direncanakan bagi penduduk yang terdampak dan memenuhi syarat, agar segera digesa dengan mempertimmbangkan kearifan lokal.
Keempat, Penyesuaian kembali waktu pelaksanaan proses hijrah penduduk yang terdampak dan memenuhi syarat, seiring dengan kesiapan pembangunan Kampung Baru Nelayan.
Kemudian, harus ada komunikasi publik yang lebih intensif dan interaktif dengan mengedepankan narasi yang dibangun dari perspektif kepentingan Masyarakat.
Selain itu, IA ITB Kepri juga menyarankan agar sebaiknya BP Batam mengevaluasi timeline-nya lagi. ”Perlu dibuat rumah contoh, kalau perlu ada masyarakat yg pindah ke rumah contoh, sebagai contoh real. Sehingga masyarakat merasa itu real dan bukan PHP,” ujar Bambang Hendrawan didampingi Sekretaris IA ITB Kepri Teguh Kusuma.
”Semoga itikad dan ikhtiar pengembangan Pulau Rempang Eco-City selalu mengutamakan
kesejahteraan dan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” tambah Bambang. ***