berita4.id- Tahukah Anda bahwa 93,52% remaja di Indonesia menggunakan media sosial (Indonesiabaik.id)? Menurut laporan Databoks, anak muda berusia 16-24 tahun menghabiskan waktu antara 2,7 – 3,2 jam per hari untuk menggunakan media sosial.
Selain itu, laporan tersebut menyebutkan bahwa semakin muda usia seseorang, semakin lama mereka menggunakan media sosial.
Remaja pada awalnya menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya dan ingin melihat bagaimana keadaan teman-temannya melalui postingan mereka.
Namun banyak yang tidak menyadari bahwa mereka telah menghabiskan banyak waktu di media sosial hanya untuk melihat postingan orang-orang dan, akibatnya, menjadi kecanduan media sosial.
Apa bahayanya kecanduan media sosial?
Social Media and Youth Mental Health: The U.S. Surgeon General’s Advisory, 2023 melaporkan bahwa ”remaja berusia 12 – 15 tahun yang menghabiskan lebih
dari tiga jam per hari untuk menggunakan media sosial dua kali lebih berisiko mengalami masalah kesehatan mental, termasuk gejala depresi dan gangguan kecemasan.
Pengalaman menunjukkan bahwa beberapa remaja yang melihat postingan temannya mulai merasa iri dan cemas, seperti yang dirasakan oleh Jecklyn, seorang remaja berusia 14 tahun yang tinggal di Makassar.
”Aku sering merasa iri waktu lihat postingan teman lain yang mendapat lebih banyak ’like’ atau ’comment’ daripada postingan-ku,” katanya.
Yola, remaja berusia 18 tahun dari Palangka Raya, menambahkan, senang rasanya kalau ada yang kasih komentar dan like di postingan-ku. ”Tapi kalau tidak ada yang kasih komentar dan like, aku jadi malu dan menyalahkan diri sendiri karena aku merasa postingan-ku tidak menarik buat orang lain,,” bebrnya.
Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa media sosial bisa berdampak bagi kesehatan emosi remaja. Bahaya lainnya dari kecanduan media sosial adalah banyak remaja yang tidur kurang dari delapan jam per hari.
baca: Kemkominfo Gelar Bintek Pengelolaan Media Sosial, Hasan: Pengguna Internet di Kepri Capai 1,9 Orang