Jika mutu satu sekolah dengan yang lain masih berbeda, sebutg Wirya maka PPDB akan bermasalah tiap tahun karena masyrakat akan mengejar sekolah favorit.
”Bisa sudah merata mutu pendidikan pasti akan sangat mengurangi penumpukan di pendaftar SMA- SMA favorit,” bebernya.
Untuk itu, Wirya menyarankan akan Disdik menambah sarana, prasarana, fasilitas, guru-guru yang bermutu dan lainnya untuk sekolah sekolah baru. ”Tujuan kita agar mutu pendidikan di semua sekolah merata,” sebutnya.
Tetapi, jika Disdik masih hanya fokus mengkampanyekan masyarakat harus penuh kesadaran untuk ke sekolah-sekolah baru, tanpa ada perbaikan, maka masalah masalah tiap PPDB akan kembali terulang.
”Langkah konritnya tentu dengan menambah anggaran dan perhatian dari Disdik untuk sekolah-sekolah baru tersebut.
Demikian juga dengan SMK, masih terjadi penumpukan di SMK 1, SMK 5, SMK 7. Sesuai dengan lapangan pekerjaan, seharusnya SMK-SMK yg memang jurusannya banyak lowongan kerja, dibuat lebih banyak dari SMK yang jurusannya tidak banyak lowongan kerjanya,” ungkapnya.
Artinya, jelas Wirya, SMK-SMK yang jurusannya seperti SMK 1, SMK 5 dan SMK 7 diperbanyak sekolahnya.
Semua ini tentunya tergantung kapasitas dan kemampuan Disdik melihat masalah ini secara objektif dan mengambil langkah yg tepat mengatasinya.
”Terakhir tentunya tergantung goodwill gubernur menyelesaikan masalah ini. Gubernur tentunya bisa mentargetkan Kadis Pendidikan untuk bisa mengatasi masalah ini dalan jangka waktu tertentu, misalnya 2 tahun atau 3 tahun, bila tidak ada perbaikan, tentunya Gubernur harus berani mengevaluasi kadisnya. ***