Data yang dipastikan bocor ini di antaranya nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan lain-lain.
Informasi data paspor yang bocor ini juga sudah diunggah oleh Bjorka. Dia memasang harga US$ 10.000 atau sekitar Rp 150 juta untuk 34,9 juta data paspor yang berhasil dikuasai tersebut. Bjorka juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data untuk yang tertarik membeli.
“Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Time stampnya dari tahun 2009-2020,” tulis Teguh.
Kasus kebocoran data yang terus berulang membuat warganet geram. Bahkan banyak yang menyebut Indonesia sebagai negara ‘open source’.
“Ternyata beneran negara open source, mana datanya cuman dijual 150 jt lagi,” tulis akun Twitter @pendaqi.
“Ini negara source codenya di share di grup facebook atau gmn sih, bocor mulu,” kata akun @widodotesla menimpali. ***
sumber: beritasatu.com