“Kita tinggalkan dan kita buang jauh semua keburukan yang bersemayam di hati diri kita yang apabila kita biarkan dan kita pelihara akan melahirkan kesombongan dan keangkuhan. Pemotongan hewan kurban merupakan simbol dari pengorbanan kita untuk membuang jauh segala sifat-sifat yang tidak terpuji dan substansi ibadah qurban adalah keikhlasan ketaatan pengabdian dan kecintaan hamba pada Allah SWT,” ucap Gubernur Ansar.
baca:Gubernur Kepri akan jadi Khatib Salat Idul Adha di Lapangan Pamedan Tanjungpinang
Selain itu, Gubernur Ansar Ahmad juga mengingatkan tentang sosok Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar. Ia mengangkat kisah pengorbanan mereka sebagai teladan dalam menghadapi cobaan dan kecintaan kepada Allah.
Gubernur Ansar Ahmad menutup ceramahnya dengan mengajak seluruh jamaah untuk merenungkan nilai-nilai aqidah Islamiyah, moral, dan akhlak yang harus ditegakkan. Ia menekankan pentingnya memperbaiki ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Basyariyah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
“Dengan semangat berkurban, momentum Idul Adha ini dapat menjadi ladang amal bagi setiap individu untuk memberikan sumbangsih dan kontribusi yang lebih besar, sesuai dengan profesi dan status masing-masing, dalam menjadi hamba-hamba Allah yang terbaik,” kata Gubernur Ansar.
Sholat Idul Adha dihadiri oleh banyak umat Muslim dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari jajaran Forkompinda, Aparatur Sipil Negara, aparat polisi dan TNI, hingga masyarakat umum. Semoga semangat dan pesan yang disampaikan oleh Gubernur Ansar Ahmad dapat menginspirasi dan meningkatkan keimanan umat Muslim dalam melaksanakan ibadah serta memperbaiki kualitas kehidupan sosial. ***