berita4.id- Makanan Lebaran identik dengan opor ayam! Membayangkan kuah santannya yang kental dan gurih, daging ayam kampungnya yang empuk, ditambah taburan bawang goreng bikin tak sabar untuk segera melahapnya! Padahal, makanan bersantan seperti ini diketahui tak sehat. Adakah cara sehat untuk menikmati opor ayam saat Lebaran?
Santan merupakan bahan makanan yang sering digunakan untuk memasak hidangan Indonesia. Selain opor, makanan seperti rendang, gulai, hingga makanan manis seperti es cendol dan bubur ketan hitam juga mengandalkan santan. Dikatakan oleh dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons), dari KlikDokter, konsumsi makanan bersantan secara berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Kandungan Gizi Santan
Santan berasal dari parutan kelapa. Bisa dalam bentuk segar, bisa juga dalam kemasan.
“Kelapa itu sendiri bergizi tinggi dan kaya akan serat, vitamin C, E, B1, B3, B5, B6, dan mineral seperti besi, selenium, sodium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Santan juga tidak mengandung laktosa, sehingga bisa digunakan menjadi pengganti susu bagi pemilik intoleransi laktosa,” jelas dr. Alberta.
Ibarat lampu lalu lintas, santan adalah lampu kuning. Jika dikonsumsi sewajarnya aman (1-2 kali seminggu), tetapi jika berlebihan bisa memicu gangguan kesehatan.
Ilustrasi kandungan santan per 100 ml adalah:
169 kalori
1,1 gram protein
16,9 gram lemak (14,6 gram lemak jenuh)
3,3 gram karbohidrat
Lemak dalam Santan Bisa Picu Penyakit Jantung
Nah, lemak jenuh berkaitan dengan penyakit jantung. Mengonsumsi banyak lemak, khususnya lemak jenuh, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Lemak jenuh dapat menyebabkan peningkatkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
“LDL sebabkan penumpukan kolesterol di pembuluh darah. Penumpukan ini dapat menyebabkan beberapa penyakit yang akibatnya bisa fatal, yaitu serangan jantung dan stroke,” ungkap dr. Alberta.
Menurut American Heart Association, batas aman konsumsi lemak jenuh dalam sehari adalah 16 gram.
Selain tinggi lemak jenuh, santan juga tinggi kalori. Misalnya pada opor ayam, konsumsinya pasti tak lengkap kalau tidak dengan ketupat. Apalagi kalau opor ayamnya begitu nikmat, kamu bisa-bisa nambah! Akibatnya, kalori yang masuk ke tubuh sekali makan bisa tak terhingga. Ini bisa sebabkan kenaikan berat badan, yang jika tidak terkontrol dapat berujung pada obesitas.
Santan tak selalu buruk, karena sebenarnya konsumsinya juga bisa meningkatkan kadar kolesterol baik. Akan tetapi, dr. Alberta mengatakan bahwa manfaatnya itu tak sebanyak lemak jenuhnya, sehingga sebaiknya dibatasi, apalagi jika kamu punya tekanan darah tinggi dan kolesterol.
Cara Sehat Menikmati Opor Ayam saat Lebaran
Kalau menghidangkan opor ayam resep turun-temurun yang spesial adalah tradisi keluarga, mungkin konsumsinya akan sulit dihindari. Meski demikian, tetap ada cara sehat menikmati opor ayam saat Lebaran.
1. Hindari Masak Santan Berulang Kali Sampai Mendidih
Jika tak ingin kolesterol naik gara-gara makanan bersantan, hindari memasaknya hingga mendidih karena dapat mengubah asam lemak menjadi lemak jenuh. Selain itu, jangan memanaskan makanan yang mengandung santan hingga berulang kali.
“Asam lemak pada makanan bersantan yang berulang kali dipanaskan dapat membuat lapisan minyak, yang juga dapat menyebabkan kejadian kolesterol tinggi bila dikonsumsi,” papar dr. Alberta.