“Pengembangan layanan unggulan menjadi prioritas utama RSBP Batam karena stroke adalah salah satu dari 9 penyakit yang menjadi perhatian Kementerian Kesehatan RI. Pasien stroke di Kota Batam juga terus meningkat setiap tahunnya,” kata Muhammad Rudi.
“Tenaga dan fasilitas kesehatan yang sudah ada sudah baik, tapi akan kami maksimalkan dalam rencana Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Internasional Sekupang (KEK KIS). Jadi mulai dari SDM dan seluruh infratsrukturnya berstandard internasional,” ujarnya.
Untuk penanganan stroke, Muhammad Rudi berencana untuk meningkatkan peralatan untuk memudahkan diagnosa saraf otak, seperti Transcranial Color-Coded Doppler atau USG pembuluh darah otak.
“Saat ini RSBP Batam hanya menggunakan CT Scan, tapi ke depan akan ditambah alat-alat baru,”
Selain itu, pengembangan KEK KIS juga nantinya akan disandingkan dengan konsep wisata medis dan terintegrasi dengan Taman Kolam dan Taman Rusa Sekupang.
“Taman-taman tersebut nantinya bisa difungsikan sebagai sarana terapi, baik bagi pasien maupun keluarga. Bisa dimanfaatkan juga untuk olahraga ringan saat masa pemulihan kesehatan,” katanya lebih lanjut seperti dikutip dari bpbatam.go.id.
Atas prestasi dan rencana pengembangan ini, Muhammad Rudi berharap, RSBP Batam tidak terlena dalam euforia dan terus mendorong peningkatan kinerja serta pelayanan kesehatan untuk masarakat.
“Tidak boleh berpuas diri. Penghargaan ini harus dijadikan semangat untuk melayani lebih baik lagi agar RSBP Batam bisa menjadi fasilitas kesehatan andalan masyarakat Kepri dan Indonesia,” pungkas Muhammad Rudi. ***