Sementara itu, menjelang nataru harga bahan kebutuhan pokok pertanggal 21 Desember 2022 hingga saat ini terpantau stabil, hanya sedikit mengalami fluktuatif pada komoditi cabai 62.429 per kg dan telur ayam ras di 1.943 perbutir.
Sinergi yang kuat dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) berkontribusi terhadap penurunan inflasi volatile food menjadi 2,71% (yoy) dan IHK Kepri menjadi 5,26% (yoy) (terendah kedua di Sumatera). Inflasi di Kepri masih di atas sasaran, sehingga upaya pengendalian oleh TPID perlu diperkuat terutama dengan menjaga dampak second round effect dan memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan.
Gubernur Ansar menginstruksikan untuk menekan harga bahan pangan jelang nataru dengan melaksanakan operasi pasar atau pasar murah dengan melibatkan stakeholder terkait. Selain itu, dibutuhkan juga efesiensi jalur distribusi bahan kebutuhan pokok yang bisa memangkas harga dan waktu kirim.
“Untuk angkutan kapal penyeberangan diutamakan dulu bagi kendaraan yang mengangkut komoditas bahan pangan, juga ketersediaan armada juga harus selalu diperhatikan,” ujar Gubernur Ansar dalam rilisnya.
Gubernur Ansar juga menginstruksikan agar Syahbandar pelabuhan dan Angkasa Pura selalu memperhatikan kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah di akhir tahun.
Hal yang sama juga diamini Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri Gerry Yasid yang turut hadir, ia mengatakan pentingnya bagi KSOP Pelabuhan dan operator kapal untuk terus memeriksa keselamatan dan kelayakan armada untuk berlayar.
“Gelombang tinggi semakin sering terjadi di akhir tahun seperti ini, jadi sangat penting sekali bagi kita untuk terus mengecek kelayakan armada sebelum berangkat,” katanya.***