Namun, ada unggahan dengan judul “487 million whatsapp users scrape” yang diunggah pada saat yang sama dengan unggahan dalam tangkapan layar di Cybernews, yakni Rabu (16/11) pukul 05.23 AM.
“Hi, Today I’m selling following Whatsapp users database of recent 2022 updated. You’ll get very recent mobile numbers of users,” ujar akun Agency123456.
“Total countries are upto 84. Total Estimated records – 487 million plus,” lanjutnya.
Apa saja negaranya? Misalnya, Afghanistan 558.393 data, Hong Kong 2.937.841, Afrika 14.323.766, India 6.162.450, Indonesia 130.331, Rusia 9.996.405, Amerika Serikat 32.315.282, dan terbesar dari Mesir 44.823.547.
Akun tersebut juga menyertakan sejumlah sampel nomor dari AS, Prancis, Australia, Irak, dan Mesir.
Cybernews mengklaim telah mengkonfirmasi semua nomor telepon milik pengguna WhatsApp.
Kantor Komisioner Privasi untuk Data Pribadi Hongkong, Jumat (25/11), mengatakan belum menerima pemberitahuan apa pun dari Meta atau WhatsApp tentang dugaan kebocoran data tersebut. Mereka juga telah menghubungi perusahaan untuk detailnya.***
sumber: cnnindonesia.com