“Karenanya tawaran yang disampaikan oleh Kementrian BPN/Bappenas melalui skema pembelian pesawat perintis ampibi produksi anak bangsa yakni PT Dirgantara Indonesia, dengan pesawat N219 seharga kurang lebih Rp 100 miliar sangat kita pertimbangkan, ” jelasnya.
Ditambahkan Gubernur Ansar, konektivitas jembatan udara di Kepri, akan banyak memberikan manfaat bagi negeri berjuluk Segantang Lada itu sendiri. Salah satunya, akan mempercepat masuknya investasi. Mengingat banyaknya sektor bisnis, yang bisa dikembangkan di wilayah Kepri.
“Kesungguhan kita menyambut baik program dari Kementrian BPN/Bappenas, juga dalam rangka mendukung tumbuh kembangnya industri dirgantara Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia, yang akan mulai memproduksi pesawat apmbihi N219 karya anak bangsa, guna memenuhi permintaan kebutuhan pesawat perintis untuk wilayah terluar dan terdepan”, tutup Gubernur Ansar dalam rilisnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan mengatakan, kalau Kepri memang menjadi lokasi proyek rintisan transportasi pesawat amfibi N 219.
“Pilot project ini akan direalisasikan pada 2025 di Kabupaten Natuna, ” kata Gita Amperiawan.
Menurutnya, pemerintah pusat memahami kendala yang dialami kabupaten paling Utara Indonesia, yakni aksesibilitas untuk tranportasi udara. ***