berita4.id, INGGRIS – Biaya pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II mencapai sebesar USD 10 juta atau Rp149,7 miliar.
Meski pemerintah Inggris belum mengungkap secara resmi biaya yang akan dikeluarkan, namun dengan berbagai persiapan hingga undangan internasional, seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Adern, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, maka pemerintah Inggris tentu harus mengeluarkan biaya besar untuk pemakaman itu.
Dikutip dari News.com.au, Jumat (16/9), pemakaman kenegaraan adalah acara yang dibiayai negara. Artinya dibiayai dari pajak rakyat. Pemakaman itu terakhir kali dilaksanakan untuk memakamkan Pangeran Philip atau Duke of Edinburgh, suami dari mendiang Ratu Elizabeth II.
Sebelumnya tokoh-tokoh Inggris, seperti PM Winston Churchill, Putri Diana, dan ibu dari Ratu Elizabeth II turut dimakamkan dengan pemakaman kenegaraan. Bahkan pemakaman ibu dari Ratu Elizabeth II pada 2002 lalu diperkirakan memakan biaya sebesar USD 10,34 juta atau Rp. 154,7 miliar.
Baca Juga: Pramono Anung Dorong Setkab Jadi Contoh Penerapan Reformasi Birokrasi
Berseragam Militer, Pangeran William dan Pangeran Harry Jaga Peti Mati Ratu Elizabeth
Menurut laporan DPR Inggris, biaya itu sudah termasuk USD 1,5 juta atau Rp. 22,4 miliar untuk tiga hari persemayaman dan USD 8,2 juta atau Rp. 122,7 miliar untuk keamanan.
Kemudian pemakaman Putri Diana pada 1997 juga memakan biaya banyak, yaitu USD 9,6 juta atau Rp. 143,7 miliar.
Namun pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II belum mengalahkan biaya pemakaman kenegaraan Presiden AS, Ronald Reagan pada 2004 sebesar USD 400 juta atau Rp. 5,9 triliun. Juga dengan pemakaman Paus Yohanes Paulus II pada 2005 yang memakan biaya sebesar USD 14,8 juta atau Rp. 221,5 miliar. Biaya pemakaman termahal dalam sejarah adalah ketika Aleksander Agung wafat dan jasadnya memakai peti mati berlapis emas dan dibawa dengan kereta emas.
Namun di tengah berbagai biaya yang akan dikeluarkan, pemerintah tetap memberikan keluarga kerajaan Inggris biaya untuk mendukung tugas-tugas mereka bernama Sovereign Grant atau Hibah Kedaulatan sebesar USD 164,7 juta atau Rp. 2,4 triliun.