Selanjutnya, Gubernur Ansar mengatakan selain acara festival moon cake ini juga diresmikan Mural untuk mempercantik kawasan kota lama Tanjungpinang. Mengingat tingginya antusias masyarakat terhadap seni Mural yang merupakan seni menggambar atau melukis di atas media dinding atau tembok ini patut diapresiasi bersama.
“Dengan diresmikannya seni Mural ini menunjukkan bahwa Provinsi Kepri mempunyai generasi yang kaya akan bakat dan potensi diri yang perlu diasah dan dikembangkan, salah satunya melalui wadah kesenian Mural ini,” imbuh Gubernur Ansar.
Terakhir, Gubernur Ansar menjelaskan dengan diselenggarakannya festival moon cake dan peresmian Mural ini, diharapkan dapat menghidupkan kembali dan memperkenalkan kawasan Kota Lama sebagai salah satu ikon pariwisata dan wisata multi budaya di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri.
“Saya mengajak masyarakat Kepri khususnya masyarakat Tanjungpinang untuk dapat berkontribusi dalam mendukung pembangunan di Provinsi Kepri dan bersama kita wujudkan, Ekonomi Pulih, Kepri Sejahtera,” tutupnya.
Gubernur Ansar seusai sambutannya langsung meninjau kondisi ruko-ruko dikawasan Kota Lama Jalan Merdeka yang sedang dibenahi. Revitalisasi Kota Tua merupakan salah satu proyek strategis Gubernur Ansar pada tahun anggaran 2022. Proyek senilai hampir Rp 10 miliar ini diharapkan dapat memoles wajah kota lama sehingga menjadi ikon sekaligus beranda Ibukota Kepri.
Kemudian Gubernur Ansar bersama Kepala Dinas Kominfo Hasan dan Kepala Biro Adpim Dody Sepka Noviandi langsung menuju Pulau Penyengat untuk meninjau Revitalisasi Pulau Penyengat, termasuk revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau yang resmi dimulai 22 Agustus yang lalu. Meninjau progresnya merupakan agenda rutin Gubernur Ansar hampir setiap minggu untuk memastikan pengerjaannya tepat waktu dan sesuai harapan. ***