berita4.id, JAKARTA– Sepertinya isu kenaikan harga BBM tak terelakkan lagi. Buktinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan melakukan pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk membantu masyarakat yang terdampak kenaikan harga akibat pengaruh kenaikan harga global.
Subsidi BBM tersebut dialihkan untuk tiga jenis bantuan kepada masyarakat, mulai dari bantuan langsung tunai (BLT), subsidi upah hingga subsidi transportasi publik.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/8/2022).
“Kami baru saja membahas dengan bapak presiden mengenai pengalihan subsidi BBM. Jadi masyarakat akan mendapatkan bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli mereka, terutama karena dalam beberapa waktu terakhir memang tendensi dari kenaikan harga yang berasal dari pengaruh global, memang perlu untuk di respons,” kata Sri Mulyani.
Baca Juga:Â Gerindra Minta Jokowi Tunda Kenaikan Harga BBM
Untuk itu, lanjut Sri, Presiden Jokowi meminta dirinya, bersama Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo yang telah melaporkan mengenai perkembangan inflasi global, untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa pemerintah akan mulai memberikan bantuan sosial tambahan sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 24,17 triliun.
Pertama, pengalihan subsidi BBM akan diberikan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan bentuk BLT pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 12,4 triliun. Masing-masing KPM akan menerima BLT sebesar Rp 150.000 sebanyak 4 kali atau total sebesar Rp 600.000. Dana tersebut akan dibayarkan kepada KPM sebanyak dua kali, atau Rp 300.000 per satu kali pembayaran.