Vaksin Nusantara merupakan vaksin Covid-19 berbasis sel dendritic. Proses pembutatannya dengan mengambil sel darah pasien sebagai bahan pembuatan vaksin.
Sel dendritik akan diinkubasi dan diperkenalkan dengan rekombinan antigen SARS-COV-2. Proses inkubasi sekitar 3 hingga 7 hari.
Berikutnya vaksin akan diinjeksikan kembali ke dalam tubuh pasien. Vaksin tersebut akan memicu sel-sel imun untuk membentuk sistem kekebalan tubuh guna menurunkan resiko terinfeksi Covid-19.
Andi menuturkan, dimuatnya artikel tetang Vaksin Nusantra di jurnal medis internasional menunjukkan bahwa riset yang dipinpin oleh Terawan telah diakui di tingkat global.
“Ini bisa menjadi acuan dunia kedokteran internasioal. Indonesia pantas berbangga,” ujarnya.
Menurut Andi, pengembangan Vaksin Nusantara tak bisa mencapai seperti sekarang tanpa dukungan dari banyak pihak.
“Dokter Terawan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, Termasuk dukungan dari Presiden Jokowi dan Tim RSPAD Gatot Soebroto,” tandas Andi. ***
sumber: merdeka.com