berita4.id, JAKARTA– Akhir akhir ini sinyal akan kenaikan harga BBM jenis pertelite semakin kencang. Bahkan, saat ini besaran harga dalam proses penghitungan. Presiden meminta para menteri untuk menghitung dengan hati-hati. Sebab, dampaknya sangat luas.
Partai Gerindra meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda kenaikan harga BBM bersubsidi. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kenaikan harga BBM akan menyebabkan inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok tinggi. Dampaknya, daya beli masyarakat anjlok.
“Jika keuangan negara masih kuat dan memungkinkan, lebih baik jangan dinaikkan (harga BBM bersubsidi) dulu. Biarkan proses pemulihan ekonomi lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” kata Ahmad Muzani usai meresmikan Kantor DPC Partai Gerindra Brebes, Minggu (28/08/2022).
Baca Juga: Ini Harga Pertamax Turbo dan Dex Series Terbaru di Kepri
Gerindra mengapresiasi instruksi presiden. Yakni, lebih berhati-hati, cermat dan teliti dalam mengambil keputusan. Terutama dalam mempertimbangkan efek dan dampak yang terjadi dari kebijakan agar lebih diterima masyarakat. Khususnya, melakukan koordinasi dengan semua pemangku kebijakan dalam mengkaji semua potensi risikonya.
“Partai Gerindra sebagai kekuatan politik akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat,” ucapnya.