Baerbock mengatakan dia memahami keinginan pemerintah Vladimir Zelensky untuk menerima lebih banyak senjata, tetapi bersikeras bahwa Berlin juga perlu memikirkan masa depan. Dia mengatakan Jerman harus siap menghadapi konflik di Ukraina yang berlanjut pada 2023.
Sistem rudal anti-pesawat Iris-T Jerman akan dipasok ke Kiev dalam beberapa minggu mendatang, dengan lebih banyak pengiriman senjata diharapkan pada akhir tahun.”Sehingga Ukraina dapat mempertahankan diri,” katanya.
Sejak invasi, yang oleh Rusia disebut sebagai “operasi militer khusus” diluncurkan di Ukraina enam bulan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menghadapi kritik karena keengganannya untuk mengirim senjata yang dijanjikan ke Kiev.
Berlin sejauh ini telah memasok artileri, sistem roket bahu, dan senjata self-propelled anti-pesawat, tetapi bukan sistem pertahanan udara yang lebih canggih dan perangkat radar artileri yang diinginkan oleh Kiev. Pekan lalu, Scholz menegaskan kembali bahwa Berlin telah mengirim “banyak senjata” ke Kiev dan akan terus melakukannya.
Namun, kanselir Jerman itu juga bersikeras bahwa fokus utamanya adalah memastikan tidak ada eskalasi di Ukraina. Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan telah mencapai batas yang dapat diterima dari apa yang dapat dikirim ke Kiev tanpa menghabiskan persediaan senjatanya sendiri. ***
sumber: sindonews.com