berita4.id, BATAM– Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) telah menginjak tahun ketiga sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2019 lalu.
Kehadiran standar QR Code Pembayaran di Indonesia mampu memfasilitasi pembayaran antar berbagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dengan biaya yang paling murah dan praktis dibanding kanal pembayaran lainnya.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri Musni Hardi K. Atmaja, kehadiran QRIS memperoleh sambutan yang baik dari masyarakat Kepulauan Riau.
”Per 1 Juli 2022, jumlah merchant QRIS di Kepulauan Riau mencapai 394.632. Jumlah tersebut tumbuh 464 persen dibanding bulan Juli 2021, atau meningkat sebesar 4 (empat) kali lipat. Sembilan puluh persen merchant QRIS merupakan pelaku usaha yang berlokasi di Kota Batam dengan jumlah sebesar 355.053 merchant,” ujar Musni dalam rilis yang diterima redaksi berita4.id.
Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan Uang Kertas Tahun Emisi 2022
Dijelaskan Musni, selain itu, keunggulan QRIS yang merupakan kanal pembayaran paling murah membuat QRIS lebih mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk pelaku usaha mikro yang sebelumnya belum banyak memanfaatkan kanal pembayaran non tunai.
Hal ini ditunjukkan dengan dominasi kategori usaha mikro yang sebesar 63 persen dari seluruh merchant QRIS di Kepulauan Riau.
Bank Indonesia, Sebut Musni, akan terus mendorong perluasan QRIS sehingga dapat mendorong budaya digitalisasi masyarakat, khususnya dalam aspek segi pembayaran. Upaya untuk meningkatkan digitalisasi masyarakat melalui penerapan QRIS, tidak hanya menyasar pada sisi pedagang (merchant). Bank Indonesia mendorong peningkatan penggunaan (usage) QRIS melalui pencanangan program “15 Juta Pengguna Baru QRIS” di awal tahun 2023.
” Dari jumlah tersebut, Provinsi Kepulauan Riau memiliki target sebesar 102.000 pengguna baru. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional 2022,” ujarnya.