berita4.id, JAKARTA- Presiden Joko Widodo sepakat bahwa keadaan dunia saat ini sedang sangat sulit dan cenderung “gelap”. Meski Indonesia diprediksi tidak akan mengalaminya, Presiden mewanti-wanti Indonesia untuk waspada dengan ancaman resesi global.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat inflasi secara tahunan (YoY) di Indonesia berada di angka 4,94% atau yang tertinggi sejak tahun 2015.
Pernyataan presiden ini terkait dengan penyataan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva bahwa prospek ekonomi global pada tahun 2023 yang disebutnya sebagai “gelap signifikan”.
Ketidakstabilan geopolitik menjadi penyebab utama meningkatnya inflasi global, kemiskinan, dan bencana kelaparan.
Sebagai perbandingan di tingkat global, pada Juni 2022 Amerika Serikat mengalami tingkat inflasi tahunan tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Masyarakat di sana menghadapi kenaikan 60% untuk harga bensin, 33,1% untuk harga telur, dan 5,6% untuk biaya perumahan/sewa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dalam situasi seperti ini, penurunan nilai mata uang dan daya beli masyarakat menjadi tidak terelakkan. Untuk itulah, penting bagi kita untuk memiliki strategi yang berbeda dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan investasi.
PR & Corporate Communication Lead Bibit.id, William, menjelaskan beberapa alasan mengapa berinvestasi reksa dana adalah pilihan bijaksana yang dapat para investor ambil di tengah kondisi perekonomian yang tidak stabil.
Baca Juga: Membumikan 3P, Stockbit Gelar Sekolah Pasar Modal di Solo