Salah satunya dengan variasi seks. “Hubungan seks tidak bisa seperti yang dianjurkan yaitu missionary. Di mana wanita di bawah dan pria di atas. Tapi lebih pada doggy posisi, di mana prianya di belakang. Salah satu keunggulan untuk bisa mendapatkan keturunan,” ujar Boyke.
Dokter berusia 65 tahun itu juga menambahkan, pola hidup buruk yang dijalani kaum muda bisa berakibat pada sulitnya memiliki momongan. Terutama pada kaum pria, pola hidup yang minim gerak dan lebih banyak duduk bisa memicu disfungsi ereksi yang berakibat pada gangguan kesuburan.
“Kebanyakan duduk ya, bisa gangguan disfungsi ereksi. Penis yang ereksi itu butuh aliran darah lancar. Dari penelitian, orang yang olahraga dibanding yang tidak olahraga, kualitas seksnya jauh lebih baik, dibanding yang tidak olahraga ini,” katanya.
Lebih dalam, Boyke menjelaskan bahwa mekanisme ereksi sendiri bermula dari adanya rangsangan visual dan sentuhan pada pria. Lalu, stimulasi diberikan di organ intim pria dan muncul rangsangan biokimia dengan ada sejumlah enzim. Proses tersebut yang membuat bagian di Mr P terisi dengan aliran darah.
“Proses itu mulai dengan membesar, tegak, kemudian tegak dan keras. Itu sangat terbantu dengan olahraga yang teratur. Bukan olahraga gym tapi olahraga kardio,” ujarnya. Hal ini bisa semakin mudah terjadi ketika pria rutin olahraga kardio. Contoh olahraga kardio yaitu bersepeda, berenang, dan berjalan. Bagaimana, siap mengubah pola hidup Anda? ***
sumber:viva.co.id