berita4.id, BATAM – Di tengah kelesuan ekonomi global terdampak pandemi Covid-19, pembangunan di Kota Batam justru tak pernah berhenti. BP Batam justru gesit memoles Batam agar makin menawan untuk menarik investasi.
Infrastruktur handal dipilih menjadi fondasi utama yang disiapkan untuk kembali menggeliatkan investasi di Batam. Mulai dari timur hingga utara Batam, seluruhnya dipoles agar memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor maupun masyarakat Batam.
Tercatat proyek berhasil digarap BP Batam pada 2021 sejumlah 38 kegiatan dengan nilai Rp. 428 Miliar. Sementara proyek multiyears sejumlah 18 kegiatan dengan total nilai 431 Milliar, masih terus berlangsung.
Di Utara ada Pelabuhan Batu Ampar yang sekarang sedang dipoles untuk menjadi pelabuhan kelas dunia. BP Batam bergegas mempercepat modernisasi dan penyesuaian kemampuan suplai, mulai dari memperdalam perairan, membangun dermaga, depo, quay crane, hingga memperluas sea way, sehingga nantinya Batu Ampar akan memiliki suplai mencapai 1,6 juta TEUs.
Lalu di sebelah Barat, ada pula pelabuhan Sekupang yang jadi pintu masuk orang dari berbagai daerah di Kepri termasuk dari negara tetangga Singapura maupun Malaysia.
Di Timur, ada pula Bandar Udara Internasional Hang Nadim yang sekarang, juga sedang didandani untuk menjadi bandar udara kelas dunia. Konsorsium Incheon International Airport Corporation (IIAC) digandeng untuk mewujudkan impian itu. Bersama IIAC, kolaborasi yang apik untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim akan dieksekusi bersama oleh konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP PT Wijaya Karya Tbk.
Tak jauh dari sana, persis di bagian Selatan, ada pula Pelabuhan Kabil yang dirancang sebagai pelabuhan sejumlah industri yang ada di kawasan itu.
Batam memang dikenal sebagai daerah industri. Saat ini saja terdapat setidaknya 24 Kawasan Industri Integrated yang tersebar. Mulai dari kawasan Batu Aji, Sagulung hingga Sekupang di sebelah Barat, kawasan Lubuk Baja, Batam Kota, hingga ke kawasan Kabil tadi.
Batam yang dihuni 1,1 juta jiwa ini, dulunya sudah menjadi pemandangan biasa kalau jalan-jalan menuju pelabuhan, bandara maupun ke kawasan industri tadi, sumpek oleh kemacetan. Ini kentara sekali saat orang pergi dan pulang kerja. Belum lagi di jalan infrsatruktur kawasan industri, kendaraan-kendaraan industri, praktis memperparah kemacetan.
Tapi dua tahun belakangan, kemacetan tadi berangsur terurai, persis sejak Muhammad Rudi memimpin Badan Pengusahaan (BP) Batam.