berita4.id, BATAM- Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) secara bulanan pada Juli 2022, mengalami inflasi sebesar 0,61% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan Juni 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,84% (mtm).
Inflasi terutama didorong oleh kenaikan harga kelompok komoditas yang harganya diatur oleh pemerintah (administered prices) utamanya tarif angkutan udara dan rokok kretek filter.
Sementara itu, tekanan inflasi kelompok makanan bergejolak (volatile food) cenderung berkurang terutama pada komoditas minyak goreng dan cabai merah serta bawang merah.
Di sisi lain kelompok inti juga mengalami inflasi yang didorong oleh kenaikan upah asisten rumah tangga.
Baca Juga:Â Kendalikan Inflasi, TPID Kota Batam Gelar Operasi Pasar di Pasar Aviari dan Sagulung
Rilis TPID Kepri yang diterima redaksi berita4.id, pada saat yang sama, IHK Nasional tercatat mengalami inflasi sebesar 0,64% (mtm), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,61% (mtm).
”Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kepri pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 6,09% (yoy), atau meningkat dibandingkan Juni 2022 sebesar 5,89% (yoy), dan berada di atas sasaran inflasi nasional sebesar 3 ± 1% (yoy),” ujar Wakil Ketua TPID Kepri Musni Hardi K Admaja.
Inflasi di Kepri pada Juli 2022, ujar Musni, terutama bersumber dari kelompok transportasi utamanya tarif angkutan udara, serta kelompok makanan, minuman dan tembakau utamanya pada cabai merah dan bawang merah.
”Kenaikan tarif angkutan udara didorong oleh kenaikan harga avtur di tengah kenaikan permintaan seiring kebijakan pelonggaran mobilitas,” ujarnya.