berita4.id, KUPANG – Asosiasi pelaku wisata dan individu pelaku wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan protes atas keputusan pemerintah menaikkan tarif masuk Pulau Komodo.
Sebagai bentuk protes, para pelaku wisata, menghentikan aktivitas pariwisata di kawasan wisata itu dampak dari rencana kenaikan tiket masuk Pulau Komodo mencapai Rp 3,7 juta per orang pada 1 Agustus 2022.
“Kami bersepakat untuk menghentikan semua jenis pelayanan jasa pariwisata di Kepulauan Taman Nasional dan di seluruh destinasi wisata di Manggarai Barat mulai 1-31 Agustus 2022,” kata Koordinator Pelaku Wisata dan Individu Pelaku Wisata Kabupaten Manggarai Barat, Rafael Taher, Sabtu (30/7).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes penolakan pelaku pariwisata di Manggarai Barat terkait kebijakan kenaikan harga tarif masuk Taman Nasional Komodo oleh Pemerintah Provinsi NTT.
Rafael yang mewakili seluruh pelaku wisata di Manggarai Barat itu menilai, kehadiran PT Flobamor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemerintah NTT sangat memonopoli sektor pariwisata di Manggarai Barat. Hal itu menyebabkan kemiskinan bagi seluruh pelaku pariwisata serta masyarakat di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
photoFoto udara Kota Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Sabtu (23/7/2022). – (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.)
SHARE
Komitmen bersama menghentikan semua aktivitas pelayanan jasa pariwisata di Manggarai Barat disebutnya tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Penghentian aktivitas diikat melalui nota kesepahaman atau MoU. Pelaku wisata akan menerima konsekuensinya jika ada yang melanggar MoU tersebut. Para pelaku wisata, seperti pemilik kapal wisata, pemilik penyedia jasa transportasi darat, pemilik restoran, pemilik hotel, fotografer, guide, dan pelaku usaha kuliner.
Di samping itu, juga sanksi lain adalah jika ada yang melanggar MoU, pelaku wisata tersebut harus bersedia untuk dibakar bentuk fasilitasnya. Terkait wisatawan yang sudah memesan tiket pesawat atau hotel di Labuan Bajo, kata dia, pihaknya tidak akan melarang. Namun, jika sudah tiba di Labuan Bajo, tidak akan ada kendaraan yang akan mau menjemput dan hotel yang akan menerima tamu.
“Kita tidak larang wisatawan datang. Tetapi, mohon maaf jika sudah tiba di Labuan Bajo, tidak ada travel yang akan jemput,” kata dia menambahkan.