berita4.id, JAKARTA- Pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang pertama tuntas. Sekitar 45 ribu jamaah atau separo dari kuota jamaah reguler telah tiba di tanah air. Kemarin (30/7) dua kloter terakhir yang terbang dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, mendarat di Jakarta. Yakni, kloter 23 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan kloter 21 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS).
Selanjutnya, pemulangan jamaah gelombang kedua dilakukan melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Lima kloter jamaah berangkat pada pemulangan hari pertama dari Madinah. Yaitu, kloter 24 JKG, kloter 8 embarkasi Medan, kloter 5 embarkasi Aceh, kloter 22 embarkasi Solo, dan kloter 3 embarkasi Makassar. ”Sampai saat ini untuk pemulangan tidak terlalu banyak masalah besar. Kecuali kalau ada keterlambatan (penerbangan),” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief.
Pada pemulangan tahap pertama melalui Bandara Jeddah, sempat dua kali terjadi keterlambatan atau delay. Pertama, kloter 1 embarkasi Banjarmasin yang mengalami keterlambatan selama 24 jam. Kemudian, kloter 6 embarkasi Medan yang terlambat 12 jam.
Hilman menjelaskan, keterlambatan penerbangan tersebut menimbulkan konsekuensi seperti penambahan masa tinggal jamaah di hotel dan layanan katering. ”Kami sudah berkomunikasi dan pihak provider (maskapai, Red), mereka mau bertanggung jawab. Tapi, yang kami ingin bukan hanya mengganti, melainkan ke depan tidak ada lagi keterlambatan,” terang dia.
Bersamaan dengan pemulangan jamaah, panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) juga melakukan evaluasi. Hingga kemarin jamaah Indonesia yang wafat berjumlah 79 orang. Bandingkan dengan Malaysia yang tercatat hanya satu jamaah meninggal. Malaysia memang memberlakukan syarat kesehatan yang lebih ketat kepada calon jamaah haji.