“Karena kehadiran infrastruktur yang memadai di kawasan Kepri yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga jadi satu keniscayaan untuk memudahkan kita untuk saling berkomunikasi, memberikan informasi ke pemerintah kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di Kepri seperti illegal fishing, kemudian masuknya jaringan narkoba sampai ke perdagangan manusia dan banyak lagi mungkin kejahatan transnasional. Karena wilayah kita 96% laut, dan laut itu Open access, maka memudahkan orang untuk masuk ke wilayah kepri memang kita antisipasi dengan ketersediaan jaringan internet yang cukup” papar Gubernur.
Ditanya soal kecukupan alokasi pembangunan BTS, Gubernur Ansar mengaku berdasarkan hasil identifikasi di kawasan-kawasan blindspot tersebut, Kepri masih membutuhkan sekitar 34 titik pembangunan BTS lagi.
“Oleh karena itu ketika nanti tahun ini selesai ke 77 titik pembangunan BTS dari BAKTI dan operator komersial kita akan mengusulkan lagi 34 titik. 34 titik itu sebagian besar tentu kita masukkan ke BAKTI karena juga berada di kawasan 3T yang masih harus dipenuhi” ungkapnya.
Terakhir Gubernur Ansar berpesan kepada masyarakat Kepri untuk memanfaatkan semua infrastruktur digital yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah ini dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal positif.
“Kalau ini dimanfaatkan secara positif pasti akan memberikan nilai tambah bagi ekonomi sosial budaya masyarakat. Kemudian pesan kita kepada BAKTI tentunya sekali lagi mudah-mudahan BAKTI bisa memenuhi kebutuhan kita yang kita sampaikan karena memang Kepri merupakan provinsi yang potensinya sangat besar sebagai gerbang negara” tutupnya. ***