“Akan dilaksanakan autopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematiannya,” ujar eks Pangkostrad itu.
Kopda M menjadi buruan tim Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV Diponegoro dan Polda Jawa Tengah. Dia diduga terlibat dalam aksi penembakan kepada istrinya, Rina di Jalan Cemara III, Padangsari, Banyumanik, Kota Semarang pada Senin (18/7) lalu.
Prajurit TNI dari kesatuan Bataliyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 15/DBY Semarang itu menghilang seusai istrinya menjalani operasi pengangkatan proyektil di Rumah Sakit Hermina Banyumanik Semarang, Selasa (19/7). ***
sumber: jpnn.com