“Dalam mewujudkan Provinsi Kepri yang makmur, berdaya saing, dan berbudaya. Tentunya memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder terkait, sebagaimana prinsip Penta Helix memerlukan unsur pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha, Masyarakat dan Media untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi diri serta Pembangunan Daerah,” katanya lagi
Sementara itu, menurut Kedubes RI untuk Singapura Suryo, kerjasama Pelatihan Food Industry 4.0 dan SCP yang di jalin oleh Pemprov Kepri bersama RP Singapore dan Temasek Foundation merupakan kesempatan yang tidak bisa dilakukan oleh banyak daerah-daerah lainnya.
“Kerjasama antar Pemprov Kepri bersama RP Singapore dan Temasek Foundation merupakan kerjasama yang tidak banyak daerah bisa melakukannya, apresiasi dan dukungan akan kami berikan dalam hal ini. Kami juga berharap Pemprov Kepri dapat terus mengembangkan daerah dan peningkatan SDMnya,” gagas Suryo Pratomo.
Dalam kesempatan tersebut, Yeo Li Phew selaku CEO RP Singapore juga turut memberikan pendapat, menurutnya kerjasama ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Kepri dan Singapura untuk menemukan solusi dalam mengembangkan teknologi pertanian dan aquaculture.
“Kami sangat antusias dan juga sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kepri yang dalam hal ini memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan kerjasama, semoga kesepakatan ini dapat menjadikan solusi dalam mengembangkan teknologi pertanian dan aquaculture untuk masyarakat Kepri dan Singapura tentunya,” harap Yeo Li Phew.
Yeo Li Phew menambahkan bahwa, dalam Pelatihan Food Industry 4.0 dan SCP ini telah dilaksanakan dalam beberapa teknologi, diantaranya. Kapal Wisata Bertenaga Surya, Mesin Pengering Ikan, Mesin Pengering Teripang, Pakan Ikan Berbasis Pengolahan Hasil Sampingan Produk, Obat Herbal Parasit Ikan, Budidaya Udang Vaname Keramba Jaring Apung, dan Mesin Pencacah Sampah. ***