Ia menambahkan, dari pendataan yang telah dilakukan, sekitar lima rumpon milik nelayan yang rusak akibat dari aktivitas tersebut. Sehingga, nelayan setempat meminta proses pengangkatan tongkang itu dihentikan, sampai pihak perusahaan membayar ganti rugi.
“Biaya pembuatan satu rumpon itu menelan biaya Rp 25 juta sampai Rp 50 juta,” ujarnya.
Sebab, untuk rumpon itu menggunakan satu buah kapal boat. Kemudian rumpon itu berisi jangkar, tali tambang, batu, semen, ban bekas, emer berisi semen dan Besi.
“Tidak sampai disitu, setiap tiga bulan sekali di tambah rakitan ban bekas berbentuk piramit,” imbuhnya. ***
reporter: redaksiberita4.id